بسم الله الرحمن الرحيم
Ust.Yusuf Mansur |
Nuniek - Kali ini Insya Allah saya akan melanjutkan pembahasan tentang solusi menyelesaikan hutang "menurut ust. Yusuf Mansur" bag.2.
3. Kembangkan Pikiran Positif dan Jangan Biarkan Pikiran Negatif Bermain.
Jangan biarkan pikiran negatif bermain, paling tidak
hibur diri dengan pikiran-pikiran positif. Ini perlu latihan.
Setidaknya coba lihat apa yang masih tersisa di hidup dan kehidupan
kita. Kita punya hutang, tapi masih bisa berlari, karena punya kaki.
Bagaimana mereka yang tidak punya kaki. Terus lagi misalnya, kita punya
hutang besar, dan agak-agak mustahil ga kebayar, tapi kita masih dikasih
mata, lumayan. Intinya mengembangkan kepositifan berpikir. (Lihat juga
judul-judul yang sifatnya memotivasi seperti judul “Urusan Allah”, atau
Pembaca bisa membaca buku Wisata Hati yang berjudul “Membangun Harapan
dan Optimisme”).
Jujur saja, memang kita seringkali dipenjara oleh pemikiran negatif kita sendiri. Kita menganggap
kesusahan yang terjadi sudah seperti neraka, dan seakan kita sudah mengalami apa yang dinamakan kiamat.
Berikut ini beberapa contoh pemikiran negatif:
- Dalam posisi berhutang, kita ketakutan ditagih. Padahal kalau dihadapi baik-baik pun orang juga akan baik juga. Dan biasanya akan ada jalan keluarnya.
- Kita memenjarakan diri kita dengan pemikiran negatif bahwa hutang kita tidak akan mungkin pernah bisa terbayar. Siapa bilang? Kan ada Allah dengan Segala Keajaiban-Nya? Jangan menyerah dulu dengan keadaan. Ingat, kondisi negatif pertama kali dibentuk oleh pikiran-pikiran negatif.
- Kita menganggap hidup kita berantakan. Ini juga sering bermain di dalam pikiran kita. Kita menganggap hidup kita sudah “finish”, sudah berakhir. Akhirnya kita mati langkah sendiri, hanya mengurung diri di kamar, tanpa mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat. Bila sudah begini, yang sering terjadi adalah kita seperti sedang menghitung hari kematian. Deg-degan terus, sementara kita hanya berdiam diri saja.
Oleh karenanya, penting sekali mengembangkan pikiran-pikiran positif.
Tapi memang, orang-orang salah
mah, sudah ketetapan Allah mereka ketakutan dengan
kesalahan-kesalahannya apabila ditampakkan Allah;
“Kamu lihat orang-orang yang
zalim ketakutan dengan keburukan-keburukan yang telah mereka lakukan.
Sedang akibat buruk perbuatan buruk biar bagaimanapun juga tetap akan
menimpa mereka…” (asy Syûrâ: 22). Tapi insya Allah, dengan iradah Allah,
semua hal yang buruk-buruk segera digantikan dengan yang baik-baik. Dan
ini sekali lagi bisa kita dapatkan dengan memohon petunjuk Allah,
ampunan serta rahmat-Nya.
Semoga tulisan ini benar-benar membawa manfaat, bukan hanya buat saudara, tapi juga buat saya dan keluarga.
4. Pikirkan kemampuan Allah, kuasa Allah. Jangan membatasi diri dengan kemampuan diri.
Pikirkan kemampuan Allah,
bukan ketidakmampuan diri sendiri. Ini penting, sebab kita sering
jadinya putus asa, manakala kita sadar bahwa tidak ada satupun yang kita
bisa lakukan untuk menutup hutang. Kalau Kuasa Allah kan tidak berbatas
dan tidak bertepi. Beda dengan kuasa kita, langkah kita, yang ada
mentoknya. Yang harus kita lakukan sementara kita tidak punya kemampuan,
adalah kita secepatnya kembali kepada Allah, dan meminta Kuasa-Nya
hadir di dalam kehidupan kita.
Urusan hutang terlalu kecil bagi-Nya. Kalau
Dia sudah berkenan, bukan saja hutang kita akan lunas, tapi juga
kehidupan kita akan kembali dibangkitkan oleh Allah, usaha kita kembali
dijayakan, rumah tangga kembali diharmoniskan, pekerjaan kembali
diberikan, ketenangan kembali dihadirkan. Dan mampukah Allah? Pasti
mampu. Dia pasti mampu. Dan ini pasti, tidak perlu diragukan lagi.
sekian dulu pembahasaan dari saya tentang "solusi menyelesaikan hutang menurut ust. Yusuf Mansur" bag.2
-semoga bermanfaat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar